Pengertian
IPv4 dan IPv6 serta Kelebihan dan kekurangannya
Ø
IPv4
(Internet Procol version 4)
IPv4
(internet Protocol version 4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang
digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi
4. Panjang totalnya adalah 32bit, dan secara teoretis dapat mengalamati hingga
4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia,
jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat
4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4
tersebut adalah 255.255.255.255 di mana nilai dihitung dari nol sehingga nilai
nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila
host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi
6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.1.128.
Kelebihan
:
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link
layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak
memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya
saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.
Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan
:
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan
pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit
(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat).
IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak
sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya
saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
Ø
IPv6
(Internet Protocol Versi 6)
IPv6
adalah protokol internet generasi baru yang menggantikan protokol versi
sebelumnya. IPv6 dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force. Tujuan
utama diciptakan IPv6 karena keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya
terdiri dari 32 bit.
Kelebihan
:
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih
efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil).
Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau
opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar.
- Infrastruktur routing dan addressing yang
efisien dan hirarkis.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless
maupun statefull address auto-configuration.
- Keamanan yang sudah menjadi standar
built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6
fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara
langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan
yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6
untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas
trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload
dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan
interaksi antar node.
- Ekstensibilitas.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta
kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6
yang berjalan di atas IPv4.
Comments
Post a Comment